Tren Teknologi Ritel Teratas pada Tahun 2024 Raymond Parker, July 10, 2024 Tren Teknologi Ritel Teratas pada Tahun 2024 – Bayangkan ini: Saat Anda masuk ke toko ritel, Anda akan disambut oleh produk holografik mengambang yang membuat setiap produk tampak lebih besar dari aslinya. Daripada tenaga penjualan tradisional, tim bot bertenaga AI siap membantu Anda. Tren Teknologi Ritel Teratas pada Tahun 2024 newweblabz – Saat Anda mendekati cermin pintar yang dilengkapi augmented reality (AR), Anda akan melihat transformasi yang memukau – cermin ini menunjukkan dengan tepat bagaimana gaun yang Anda pilih akan terlihat pada Anda. Dengan sapuan sederhana, Anda dapat mengubah setiap aspek gaun: warna, gaya, dan ukuran. Setelah selesai, pindai, bayar, dan selesai. Tidak perlu antri di kasir. Atau Anda dapat memakai headset virtual reality (VR), berbelanja dari kenyamanan rumah Anda dan barang pilihan Anda diantar langsung melalui drone. Skenario ini, yang mungkin terdengar seperti film fiksi ilmiah populer, lebih mendekati kenyataan daripada yang Anda kira. Ini bukanlah mimpi yang mustahil; Teknologi ini tidak hanya nyata, tetapi juga berkembang dengan kecepatan yang luar biasa. Dalam postingan blog ini, kami mendalami teknologi luar biasa ini dan menjelajahi tren yang akan merevolusi ritel pada tahun 2024. Apa itu Teknologi Ritel? Teknologi ritel mengacu pada alat, sistem, dan praktik inovatif yang digunakan oleh pengecer untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, menyederhanakan operasi, dan tetap kompetitif di era digital. 8 Tren Teknologi Ritel Teratas 2024 Terungkap Sekarang mari selami dunia tren teknologi ritel yang menarik pada tahun 2024. Semua tren ini seperti gambaran sekilas masa depan di mana toko bekerja lebih cerdas dan berbelanja lebih menyenangkan. Berikut beberapa di antaranya: Baca juga : Mengubah Masa Depan Dengan Teknologi Inovatif 1. Era pengalaman berbelanja yang sangat personal telah tiba Terlepas dari usia atau minat, pelanggan kini mengharapkan pengalaman berbelanja yang dipersonalisasi. Menurut studi Forrester, 73% pelanggan ingin benar-benar puas dengan perusahaan tempat mereka berbelanja. Yang mengejutkan, hanya 18% yang merasa bahwa perusahaan menawarkan tingkat personalisasi ini. Pada tahun 2024, ritel akan berupaya menutup kesenjangan ini dengan menggunakan data, analitik, dan teknologi untuk menghadirkan pengalaman belanja yang dipersonalisasi. Ini berarti menawarkan rekomendasi produk, kampanye, dan konten yang benar-benar disesuaikan dengan preferensi dan kebiasaan unik setiap pelanggan. 2: Kecerdasan Buatan (AI) dan Pembelajaran Mesin (ML) Memainkan Peran yang Belum Pernah Ada Sebelumnya Menurut studi McKinsey, kekuatan transformatif AI dapat menghasilkan $400-800 miliar untuk ritel di seluruh dunia. AI bukan lagi sekedar kata kunci; tapi itu mengubah permainan. Pada tahun 2024, teknologi ini akan digunakan dalam berbagai cara, mulai dari memprediksi preferensi pelanggan, menulis salinan dan survei khusus, hingga mengaktifkan chatbot untuk dukungan pelanggan instan. Selain itu, pembelajaran mesin membantu pengecer memahami sejumlah besar data dan mengungkap pola tersembunyi yang memengaruhi pengambilan keputusan. 3: Otomatisasi dalam Ritel: Transisi ke Operasi yang Mulus Otomatisasi adalah jawaban atas kekurangan tenaga kerja yang terus berlanjut yang mempengaruhi sektor ritel. Pengecer semakin mengandalkan teknologi untuk melakukan tugas berulang dengan sedikit campur tangan manusia. Pada tahun 2024, ini jelas akan melampaui opsi pembayaran gratis. Otomatisasi mulai diterapkan misalnya pada gudang, pengelolaan inventaris, dan pemenuhan pesanan. McKinsey melaporkan bahwa 52% dari seluruh tugas ritel dapat diotomatisasi dengan teknologi yang ada, mengurangi kesalahan manusia, meningkatkan kualitas layanan, meningkatkan produktivitas karyawan, dan menghemat biaya. Dalam persaingan yang ketat, otomatisasi bukan sekadar pilihan. tapi harus 4: Augmented Reality (AR): Membawa Pengalaman Berbelanja ke Tingkat Berikutnya Meskipun AR telah lama berkecimpung dalam bisnis ritel, perannya telah berkembang pesat sejak pandemi. AR memungkinkan konsumen menikmati pengalaman interaktif dengan menambahkan konten digital yang dihasilkan komputer ke objek nyata. Ini adalah perpaduan pengalaman belanja virtual dan fisik. Bayangkan skenario yang disebutkan sebelumnya: Anda membeli sepasang sepatu kets secara online dan ingin melihat tampilannya di kaki Anda. Dengan AR, Anda mengarahkan kamera ponsel cerdas ke kaki Anda dan melihat seperti apa sepatu itu secara real time. Aplikasi pemasangan virtual dan perangkat lunak pemasangan virtual telah sangat sukses, terutama di industri mode dan tata rias. Aplikasi ini menjembatani kesenjangan antara belanja online dan fisik sehingga meningkatkan pengalaman pelanggan. Misalnya, Sephora memungkinkan pelanggan mencoba riasan di dalam toko atau melalui aplikasi Artis Virtual berbasis AR. 5: Perdagangan Sosial: Menggabungkan Media Sosial dan Ritel Jejaring Sosial bukan sekadar tempat berbagi gambar. tetapi ini adalah alat penjualan yang efektif. Pada tahun 2024, perdagangan sosial akan menjadi bagian integral dari pengalaman ritel omnichannel. Menurut studi yang dilakukan oleh Campaign Monitor, 33% Gen Z terbujuk untuk membeli sesuatu setelah melihatnya di media sosial. Ini bukan hanya tentang periklanan; perdagangan sosial berjalan seiring dengan pertumbuhan belanja real-time, di mana konsumen dapat melihat dan membeli produk secara langsung. Tidak mengherankan jika TikTok memperluas pembelian dalam aplikasinya. Tren ini menunjukkan betapa media sosial berperan penting dalam berbelanja, sehingga penting bagi merek untuk memperhatikan kebutuhan audiensnya dan membuat konten yang mencerminkan keinginan tersebut. Baca juga : Ilmu di Balik Kemajuan Barcelona FC 6. Video Belanja: Pengalaman Belanja yang Menakjubkan Video belanja adalah pengubah permainan di dunia ritel. Menurut Think with Google, video belanja menawarkan peluang bagi merek dan pengecer untuk terhubung dengan pelanggan pada momen penemuan yang berharga dan memperkuat posisi mereka sebagai masa depan ritel. Mereka membuat pengalaman menonton lebih mendalam dan memberi pembeli pemahaman lebih dalam tentang produk sebelum melakukan pembelian. Namun, Anda tidak bisa hanya membeli video; Permintaan akan video interaktif juga meningkat. Video interaktif dirancang untuk menarik perhatian pemirsa dan mendorong mereka mengambil tindakan tertentu, seperti mengeklik tautan, mengisi formulir, atau melakukan pembelian. Video ini dapat meningkatkan tingkat keterlibatan hingga 300% dan tingkat konversi hingga 70%. Dengan maraknya teknologi video interaktif, jelas bahwa jenis konten ini akan menjadi bagian penting dari media belanja di tahun-tahun mendatang. 7. Analisis Tingkat Lanjut: Memanfaatkan Wawasan Ritel Pengecer menggunakan platform analisis dan wawasan tingkat lanjut untuk memanfaatkan potensi teknologi sepenuhnya. Pada tahun 2024, permasalahan seperti penyimpanan informasi, sistem yang ketinggalan zaman, dan ketidakmampuan untuk berbagi informasi dari berbagai sumber akan teratasi. Platform ini mengumpulkan data dari situs web, aplikasi seluler, media sosial, sistem POS, dan lainnya. Platform ini memberi pengecer pandangan komprehensif tentang perilaku pembelian pelanggan dan visibilitas inventaris. Teknologi TeknologiTeknologi RitelTren Teknologi Ritel