Teknologi Pangan Mengungkap Peluang di Dunia Makanan Raymond Parker, December 12, 2024 Teknologi Pangan Mengungkap Peluang di Dunia Makanan – Apa sebenarnya yang bisa dihasilkan dengan pengetahuan tentang teknologi pangan? Banyak calon mahasiswa yang masih penasaran mengenai jurusan ini, terutama karena tidak banyak perguruan tinggi di Indonesia yang menawarkan program studi ini. Teknologi Pangan Mengungkap Peluang di Dunia Makanan newweblabz – Di luar negeri, jurusan ini dikenal sebagai Food Technology atau sering disingkat Food Tech. Artikel ini akan memberikan gambaran singkat mengenai Teknologi Pangan serta prospek karir yang menjanjikan di masa depan. Apa Itu Teknologi Pangan? Teknologi pangan merupakan penerapan ilmu pangan dalam berbagai aspek, seperti sortasi, pengawetan, pemrosesan, pengemasan, distribusi, hingga penggunaan bahan pangan yang aman dan bergizi. Di dalam bidang ini, mahasiswa mendalami sifat fisik, mikrobiologis, dan kimia dari bahan makanan dan proses yang mengolahnya. Terdapat berbagai spesialisasi, mulai dari pemrosesan, pengawetan, hingga pengemasan dan penyimpanan. (sumber: Wikipedia) Sebelum munculnya jurusan ini, Nicolas Appert sudah menemukan metode pengolahan makanan dalam kaleng, meskipun pada saat itu teknik yang digunakan belum berbasis teknologi. Kemudian, Louis Pasteur berkontribusi besar melalui risetnya yang bertujuan untuk mencegah kerusakan fermentasi anggur akibat mikroba, meletakkan dasar-dasar bagi perkembangan teknologi pangan. Dengan penemuan proses yang dikenal sebagai pasteurisasi, Pasteur berhasil membunuh mikroba pada susu melalui pemanasan tanpa mengubah karakteristik susu secara signifikan. Sejak itu, berbagai metode pengolahan makanan diperkenalkan dan memperkaya dunia teknologi pangan. Salah satu inovasi penting adalah pemadatan bahan makanan tertentu, seperti susu bubuk, yang memungkinkan produk mudah dikemas dan didistribusikan, membuka jalan bagi industri susu formula. Baca Juga : Prediksi Pertandingan Real Betis vs Barcelona LaLiga 2024 Apa yang Dipelajari di Jurusan Teknologi Pangan? Di jurusan ini, terdapat beberapa mata kuliah penting yang harus ditempuh, antara lain: – Kimia dan Biokimia Pangan – Rekayasa Proses Pangan – Mikrobiologi dan Keamanan Pangan – Pangan dan Gizi – Manajemen Industri Pangan – Pengemasan Pangan – Pengeringan dan Pendinginan – Teknologi Teh, Kopi, dan Cokelat – Teknologi Minyak Atsiri, Rempah, dan Obat – Teknologi Fermentasi – Bioteknologi Pangan – Mikrobiologi Pangan dan Enzimonologi – Manajemen Pangan Aman dan Halal – Dan banyak lagi mata kuliah menarik lainnya. Prospek Karir Setelah Lulus Setelah menyelesaikan pendidikan di bidang teknologi pangan, ada dua jalur karir yang umum di industri, yaitu di bagian Quality Assurance (Pengendalian Mutu) dan Product Development (Pengembangan Produk). Pengendalian Mutu Sebagian besar lulusan baru akan bekerja di bagian Pengendalian Mutu. Tugas mereka adalah memastikan bahwa proses pengolahan makanan di pabrik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Misalnya, di pabrik es krim, seorang staf pengawas mutu harus menjamin bahwa produk yang dihasilkan telah melewati proses yang higienis dan aman. Bagian ini biasanya membutuhkan banyak tenaga dari lulusan Teknologi Pangan, di mana satu jenis produk kadang-kadang memerlukan 15 orang pengawas mutu. Jadi, banyak sarjana memilih memulai karir mereka di posisi ini. Pengembangan Produk Selain itu, ada bidang Product Development yang lebih elit dan menuntut pengetahuan serta keahlian khusus. Di sini, terdapat aspek kerahasiaan resep produk yang membuat perusahaan cermat dalam memilih kandidat. Tidak mudah untuk diterima di posisi ini, sehingga sangat diidamkan oleh para lulusan. Dengan berbagai peluang karir yang terbuka, jurusan Teknologi Pangan menawarkan jalur yang menjanjikan bagi mereka yang ingin berkontribusi dalam industri makanan di masa depan. Karena posisinya yang strategis, staf di bagian ini sering berinteraksi dengan pemimpin puncak perusahaan. Hal ini memberi mereka kesempatan untuk meraih promosi lebih cepat dibandingkan rekan-rekan di bidang QA. Posisi tertinggi yang dapat dicapai adalah Chief Technical Officer (CTO) atau Direktur Teknik. Memasuki bagian ini tidaklah mudah, dan mengingat pentingnya posisi tersebut, standar gajinya pun lebih tinggi. Jumlah lulusan yang diterima di divisi ini biasanya jauh lebih sedikit. Sebagai contoh, untuk satu jenis produk hanya dibutuhkan dua staf Pengembangan Produk. Jika sebuah perusahaan memproduksi sepuluh jenis produk, maka jumlah staf di bagian ini maksimal berjumlah dua puluh orang. Baca Juga : Teknologi Perawatan Modern Terbaik untuk Mengoptimalkan Operasional Prospek Jangka Panjang Sarjana Food Technology, terutama yang berada di bidang pengawasan mutu, jarang terlihat oleh para pemimpin perusahaan. Dalam banyak kesempatan, yang sering berinteraksi langsung dengan eksekutif senior adalah staf dari divisi Sales, Marketing, atau Finance. Seringkali, lulusan Food Technology lebih berfungsi ‘behind the scenes’, yang tentu saja berkaitan dengan peluang karir mereka untuk mencapai posisi lebih tinggi. Menurut Indradi Sadhani, lulusan Food Technology dari Royal Melbourne Institute of Technology, Australia, ada kecenderungan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh sarjana Food Tech sering kali dapat digantikan oleh lulusan Teknik Kimia. Meskipun ini tergantung pada jenis produk dan kebijakan manajemen, dalam beberapa tahun terakhir di Australia, permintaan akan lulusan Food Tech mulai meningkat, terutama terkait dengan aspek nutrisi yang kurang dipahami oleh lulusan Teknik Kimia. Dadi, sapaan akrab Indradi, menjelaskan bahwa sarjana Food Tech kini lebih sering berperan sebagai Project Manager daripada fokus pada pengembangan produk. Banyak pabrik makanan lebih memilih untuk memesan bahan baku tertentu dari perusahaan lain yang sudah teruji, alih-alih memproduksinya sendiri. Merebut Peluang Sektor Pangan melalui Akuakultur Sebagai contoh, pada pabrik udang tepung dalam kemasan, alih-alih memproduksi tepung secara mandiri, perusahaan justru memesan dari pihak yang lebih ahli dan terfokus dalam memproduksi tepung. Dalam konteks ini, sarjana Food Tech berperan dalam proses pemesanan, seperti menentukan jenis bahan, komposisi, jadwal penerimaan, dan kondisi penyimpanan yang diperlukan. Jurusan Ini Untuk Siapa? Kesimpulannya, bagi sebagian orang, jurusan ini mungkin kurang tepat bagi mereka yang bercita-cita cepat mencapai posisi puncak. Namun, bagi mereka yang memiliki minat mendalam di bidang makanan, kesehatan, sains, dan biologi, serta lebih menyukai lingkungan kerja yang tenang tanpa tekanan, bidang ini bisa menjadi pilihan yang menarik. Meskipun demikian, bukan berarti ini adalah pekerjaan yang mudah; tanggung jawab profesi di sektor ini tetap besar. Teknologi Teknologi PanganTeknologi Pangan Mengungkap Peluang di Dunia Makanan