Penerapan Utama Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan Raymond Parker, June 5, 2024 Penerapan Utama Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan – Teknologi kini telah menjadi bagian dari perjalanan waktu yang tidak dapat dibendung. Teknologi tidak hanya mengubah cara hidup manusia, namun juga cara kita bekerja, belajar, dan berkomunikasi. Berbagai inovasi terus bermunculan yang menjadikan aktivitas dan pekerjaan kita semakin praktis dan efisien. Penerapan Utama Kecerdasan Buatan dalam Pendidikan newweblabz – Salah satu teknologi yang mendapat perhatian akhir-akhir ini adalah kecerdasan buatan. Teknologi ini berperan penting dalam memperlancar berbagai aktivitas kerja, termasuk di bidang pendidikan. Apa itu kecerdasan buatan? Istilah kecerdasan buatan (AI) pertama kali diciptakan pada tahun 1956 oleh John McCharty dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Menurut John McCarthy, kecerdasan buatan, atau kecerdasan buatan, adalah proses memodelkan pemikiran manusia dan merancang mesin agar berperilaku seperti manusia, dengan kata lain disebut tugas kognitif, atau bagaimana mesin dapat belajar. data dan informasi secara otomatis. yang diprogram. Dalam pendidikan, AI dapat berperan dalam banyak hal, seperti yang diungkapkan Ethel Agnes, direktur SEAMEO. Ia meyakini kecerdasan buatan dapat mempermudah pekerjaan guru, terutama dalam urusan administrasi seperti penentuan nilai akhir berdasarkan evaluasi. timbangan Kecerdasan buatan juga dapat mempermudah proses belajar mengajar guru, serta berbagai aktivitas pembelajaran lainnya. Kecerdasan buatan diyakini membantu orang belajar lebih baik dan mencapai tujuan pendidikan mereka dengan lebih efektif. Oleh karena itu, tidak heran jika saat ini banyak inovasi dan kemajuan berbasis kecerdasan buatan yang diwujudkan dan diterapkan untuk mendukung proses pembelajaran agar lebih praktis dan efektif. Berikut 7 contoh penerapan kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan: 1. Virtual mentor Fungsi kecerdasan buatan yang saat ini cukup banyak digunakan di berbagai platform teknologi pendidikan khususnya online adalah sebagai berikut. mentor maya. AI dapat memberikan masukan terhadap aktivitas belajar siswa dan latihan soal, lalu membuat rekomendasi materi untuk dipelajari kembali sebagai guru atau instruktur. Salah satu contoh penerapannya adalah Blackboard, alat yang banyak digunakan di universitas-universitas Eropa dan Amerika. Alat AI ini banyak digunakan oleh dosen/dosen untuk mempublikasikan catatan, pekerjaan rumah, kuis dan tes yang memungkinkan mahasiswa menyerahkan soal dan tugas untuk proses penilaian. Alat ini mengidentifikasi penyebab kesalahpahaman siswa dan dapat memberikan solusi yang dikeluarkan fakultas dan diprogram sebelumnya. Sistem kecerdasan buatan ini akan terus mempelajari dan memperbarui data secara mandiri sesuai kebutuhan dan kendala siswa. Konsep papan sebenarnya terinspirasi dari papan tulis tradisional yang terdapat di setiap ruang kelas dan ruang rapat. Meja menjadi pusat dan alat yang menyampaikan materi dari guru ke siswa dan juga menjadi tempat ide, diskusi, pemecahan masalah dan wawasan baru. Beginilah cara Blackboard AI bekerja, mengembangkan solusi dan masalah secara holistik dan kolaboratif. Baca juga : Aplikasi Smart Home Teknologi Terbaru 2. Asisten Suara Teknologi AI ini seperti mentor virtual. Voice Assistant lebih mengandalkan fungsi suara daripada hub untuk komunikasi dan interaksi. Asisten Suara juga merupakan salah satu teknologi AI paling terkenal dan digunakan di banyak bidang, termasuk pendidikan. Contoh asisten suara yang umum dikenal adalah Google Assistant (Google), Siri (Apple), Cortana (Microsoft) dan lain-lain. Dengan Voice Assistant, siswa dapat mencari materi, pertanyaan referensi, artikel, dan bahkan buku dengan berbicara atau mengucapkan kata kunci. Selanjutnya VA akan menampilkan informasi yang ingin dicari berdasarkan kata kunci yang disebutkan. Selain menyajikan informasi dalam bentuk teks dan gambar, Voice Assistant juga dapat berbicara dan menjelaskan informasi yang Anda perlukan sebagai asisten pribadi. Dengan cara ini siswa dapat belajar secara mandiri, tanpa khawatir kebingungan dan tanpa guru/pengajar, karena dengan menggunakan VA, segala hal dan informasi yang tidak mereka pahami dapat disajikan hanya dengan suara. Beberapa platform Edutech kini juga telah menerapkan teknologi Voice Assistant untuk membantu siswa menemukan konten dan materi dengan lebih cepat dan nyaman. 3. Konten pintar adalah teknologi kecerdasan buatan yang memungkinkan berbagi dan penemuan materi dan buku digital yang diprogram dalam praktik dengan lebih mudah dan cepat. Contoh umum penerapan teknologi ini saat ini terdapat di beberapa perpustakaan digital, dan di sekolah, universitas, dan perpustakaan umum. AI dapat menemukan dan mengklasifikasikan buku yang Anda cari dengan cepat dan terstruktur. Anda bahkan akan mendapatkan rekomendasi buku dan konten lain yang berhubungan dengan apa yang Anda cari. Contoh teknologi konten cerdas antara lain Cram101, yang bertujuan untuk membagi buku teks digital menjadi beberapa bagian tertentu. Jadi, buku ini dapat terdiri dari ringkasan bab, tes, dll. Ini digunakan untuk memungkinkan pengguna mencari informasi yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhannya. Tersedia teknologi yang lebih lengkap dan canggih yang disebut Netex Learning, yang menawarkan platform cloud yang disesuaikan dengan pelatihan virtual, lokakarya, dan banyak lagi. Jadi, jika Anda sedang mencari suatu materi atau topik, platform ini akan menyarankan berbagai materi multimedia seperti buku, video dan berbagai pelatihan virtual sesuai kebutuhan/pencarian Anda. 4. Penerjemah Presentasi Teknologi ini mirip dengan Asisten Suara karena menggunakan suara untuk melakukan tindakan. Penerjemah presentasi hanya mempunyai instruksi untuk menjelaskan atau menyajikan teks dari bahasa lain ke bahasa yang diinginkan. Jadi pengguna hanya perlu mendengarkan berbagai teks lisan, artikel atau buku digital tanpa membaca. Dengan pengenalan suara AI, pengguna mendengar dalam bahasa ibu mereka. Anda dapat membaca dan memahami majalah, artikel atau buku dalam bahasa apapun dengan lebih mudah dan cepat. Teknologi ini juga berperan penting bagi mereka yang memiliki keterbatasan bahasa dan visual, sehingga teknologi ini telah banyak digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Faktanya, salah satu fitur yang selalu tersedia di smartphone saat ini adalah “Voice Control”. Anda sudah bisa mengetik hanya dengan suara Anda (voice dikte), jadi ini bisa menjadi solusi bagi Anda yang kesulitan menulis teks yang cukup panjang. Anda hanya perlu berbicara dan kalimat tersebut akan otomatis tertulis menjadi teks di program Anda. 5. Kursus Global Teknologi AI ini telah banyak digunakan di berbagai bidang termasuk pendidikan. Sederhananya, pengguna atau pelajar kursus global dapat mencari dan berpartisipasi dalam kursus online dari mana saja di dunia. Platform kursus dapat menyarankan minat dan minat Anda berdasarkan kata kunci yang dimasukkan. Ada beberapa kursus gratis dan terbuka yang dapat Anda coba sekarang dengan banyak fitur dan konten yang menarik, interaktif, dan terstruktur. Contoh kursus yang menggunakan teknologi AI adalah Udemy, Google AI, Alison, Khan Academy, Duolingo dan lain-lain. Kursus yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan ditandai dengan personalisasi yang memungkinkan Anda menerima pemberitahuan tentang kemajuan kursus, persyaratan pembelajaran, tes yang dikumpulkan, nilai total, rekomendasi kursus yang sesuai, dan banyak fitur lainnya. . 6. Penilaian Otomatis Saat ini AI banyak digunakan untuk penilaian online dan koreksi pertanyaan otomatis. Penggunaan fitur-fitur tersebut memudahkan guru dan instruktur untuk mempersiapkan dan menyelenggarakan kuis dan tes dengan cara yang sederhana dan praktis. Guru dan tutor tidak perlu lagi membuat soal dan mengoreksinya secara manual. Sistem kecerdasan buatan beroperasi secara mandiri sesuai dengan instruksi yang diprogram dan dapat belajar sesuai dengan kebiasaan pengguna atau siswa. AI bahkan memberikan rekomendasi tentang materi yang perlu direview dan materi lainnya berdasarkan hasil yang Anda peroleh. Salah satu contoh penerapan evaluasi otomatis adalah pembuatan kuis dan koreksi otomatis pada platform Kejarcita. Fitur ini memungkinkan guru membuat kuis dan tes dengan mudah dan nyaman. Guru hanya perlu memilih jenis topik, level, jumlah soal, tingkat kesulitan dan beberapa pilihan lainnya. Setelah itu, guru tinggal membagikan link kuis tersebut kepada siswa untuk langsung mengikutinya secara online. Hasil kuis siswa secara otomatis dikreditkan ke akun guru. Terdapat skor, daftar soal salah, soal benar dan pembahasan. Bayangkan guru tidak lagi harus bersusah payah mengoreksi dan menilai kuis dan nilai ujian siswa secara manual. Semuanya dilakukan oleh sistem kecerdasan buatan yang terprogram. Baca juga : Celana Jeans Paling Fashionable Wanita 7. Pembelajaran yang Dipersonalisasi Penggunaan teknik ini cukup umum. Pembelajaran yang dipersonalisasi sebenarnya memiliki kemiripan dengan contoh teknologi AI lainnya. Pada dasarnya teknologi AI memungkinkan pelajar atau pengguna memiliki layanan layaknya asisten pribadi. Kecerdasan buatan mengumpulkan data tentang tugas pembelajaran yang dilakukan oleh pengguna dan kemudian menawarkan solusi pembelajaran alternatif yang memenuhi kebutuhan pengguna. AI juga memberikan rekomendasi konten, menginformasikan pengguna tentang kurikulum dan banyak fungsi penting lainnya. Kecerdasan buatan belajar untuk mengoptimalkan metode pembelajaran penggunanya agar pembelajaran dapat lebih baik dan efektif. Contoh implementasi pembelajaran yang dipersonalisasi diterapkan oleh Khan Academy, Duolingo, Ruanguru dan lainnya. Teknologi kecerdasan buatan memang memberikan dampak besar terhadap peningkatan kualitas dan kepraktisan serta efektivitas model pembelajaran. Pendiri Microsoft, Bill Gates, juga meyakini bahwa penggunaan kecerdasan buatan di bidang pendidikan dapat memberikan banyak manfaat dan kemudahan yang dapat meningkatkan proses pendidikan dalam banyak aspek. Hal ini juga telah dibuktikan dengan berbagai penelitian dan penerapan berbagai platform Edutech, yang selain penggunaan teknologi kecerdasan buatan, juga dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kualitas dan efisiensi pembelajaran. Namun perlu ditegaskan bahwa teknologi tidak pernah hanya berfungsi sebagai alat saja, tentunya tidak bisa sepenuhnya menggantikan peran guru. Misalnya saja pada aspek afektif dan moral yang berkaitan dengan emosi dan psikologi, tentu hanya seorang guru yang bisa melakukannya. Keberadaan teknologi kecerdasan buatan harus dimanfaatkan secara optimal sesuai kapasitas dan fungsinya, namun di sisi lain peran guru harus tetap diutamakan agar nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang tetap terjaga dalam proses pendidikan. . dan hal-hal tersebut dijaga sejalan dengan hakikat pendidikan itu sendiri, yaitu. untuk memanusiakan manusia. Teknologi Kecerdasan BuatanKecerdasan Buatan dalam Pendidikan